PENGHUNI
SINGGASANA
Ketika
mentari menyengat kulit legamnya
Terpanggang
dalam telaga keji nya dunia
Mencabik
seluruh relung jiwanya
Merongrong
hingga terus merongrong zaman yang picik
Ketika
hati hati batu itu
Mencambuk
dengan derita tak tertanggung
Tubuhnya
yang terkulai bungkam menyudut dalam perih
Saat
tangan para jahanam membekuk tubuhnya yang tiada daya
Meraih
iman merantai syahadat alunan keindahan dalam genggaman
Ketika
hadir ditengah gulitanya dunia
Mencoba
berontak dari tangan-tangan jahil mereka
Ia
bangkit dari keterpurukan
mengepalkan semangat kobaran iman
Berjuang
menepiskan derita
Menyeru
dan terus menyeru khidmat nya suara nan merdu
Mendayu
menyelusuri setiap pasang telinga yang mendengar
Burung
burung pun hening seolah ikut mendengarkan
Kini
ia tersenyum melambaikan keramahan di
singgasana Surga
Menjadi
pemilik keindahan nan abadi
No comments:
Post a Comment
kotak saran